Tuesday 4 October 2016

Honeymoon Singapura Penuh Drama

Assalamulaikum minasan

Pagi yang cerah itu saya dan suami mempersiapkan untuk berlibur ke Singapura, tepatnya pada tanggal 26 Juli 2016. Berangkat dari bandara Adi Sutjipto Yogyakarta dan transit menuju bandara Soekarno Hatta memakai maskapai belogo singa merah. Pas mau pindah ke terminal 2E bandara Soetta, kami berkenalan dengan Mas Yusuf. Mas Yusuf ini udah 4x ke Singapura untuk memperoleh sertifikasi barista level Eropa (wuiii daebak). Orangnya easy going dan humoris banget.

Waktu tiba di terminal 2E, langsung menuju bagian pengecekan imigrasi. Eitsss sebelum sampai di ruang tunggu, kami harus melewati pengecekan yang lumayan ketat, mungkin karena penerbangan internasional jadi prosedur lebih ketat timbang penerbangan domestik biasa. Terutama barang-barang yang berbentuk cairan, meskipun isinya tinggal dikit, yang dilihat tetap label berat netto yang tertera di kemasan. Jika lebih dari 100 ml, siap-siap aja suruh ninggal di petugas bagian ruang tunggu. Kalau beli di tempat yang berlogo duty free, bisa langsung masuk kabin tanpa ribet di bagian pengecekan. Mending barang-barang cairan kayak make up, parfum dimasukkan saja ke bagasi. Bawa aja tempat minum kosong, nanti bisa di tap di bandara Changi Singapura

Taraaaa........... setelah melewati prosedur pengecekan di ruang tunggu, kami naik juga ke pesawat yang akan membawa ke Singapura. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai Bandara Changi Singapura kurang lebih 2 jam. Pas udah sampai ke dalam bandara Changi, memang terkesan bersih, artistik, dan nyaman sekali. Jangan lupa ya guys, pas nyampe di bandara Changi untuk mengisi immigration letter terlebih dahulu. Yang harus kita isikan di immigration letter kurang lebih biodata diri, alamat kita menginap di Singapura, berapa hari mau nginap di Singapura. Jika sudah kita bisa langsung ke petugas imigrasi baru lanjut ambil bagasi. Karena aku dan suami pergi ke Singapura tanpa guide, so kami milih MRT untuk pergi jalan-jalan selama di Singapura. Untuk naik MRT, perlu kartu EZ Link yang bisa di beli Bandara Changi dan bisa di top up di stasiun-stasiun MRT. Di dalam MRT, ga boleh makan dan minum, jika tetap makan dan minum dalam MRT bisa kena denda sekitar 500 dollar. Selain itu banyak banget cctv di Singapura, termasuk di MRT. So lebih tertib dan disiplin lah pas traveling ke Singapura.


Terminal 3 Bandara Changi

Bandara Changi Singapura

Kartu EZ Link

suasana di stasiun MRT

Di Singapura, kami nginap di Hotel Arianna, yang terletak di Syed Alwi Road. Hotel ini letaknya di depan Mustafa Center, tapi jauh dari bandara Changi, perlu 3x ganti MRT baru nyampe ke hotel Arianna. Meskipun jauh dari bandara, di sekitar hotel Arianna gampang nemuin makanan halal. 

But hotel Arianna ini overall ga recommended banget deh. Kamar hotelnya sempit, penerangan minim, kasurnya ga empuk sama sekali, tapi ada water heater, hair dryer, dan kulkas mini dalam kamar. Beda banget dengan yang di gambar hiksss. Karena udah terlanjur booking 2 hari, ya udah deh lanjut nginap disini.

Abis istirahat kami lanjut ke Garden By The Bay. Sayangnya nyampe sana udah jam 8 malem, udah ga cukup waktu buat  keliling. Oiya waktu di Singapura itu GMT +8 sama dengan WITA di Indonesia. So, kami mutusin untuk nambah 1 hari lagi untuk stay di Singapura.

Rata-rata harga makanan berkisar 7 - 8 Dollar, kalo mau murah makan di fastfood karena harganya sekitar 6 Dollar. Jangan lupa bawa botol air minum sendiri, karena di Singapura ini banyak tap water, buat isi ulang air minum. Harga air mineral ukuran besar 1,5 L harganya sekitar 0,8 - 2 Dollar.

Hari kedua, kami ke Merlion Park dan Universal Studio Singapura (USS). Sebelum ke USS, beli dulu tiket di Arianna Hotel. Harga tiketnya 67 Dollar, lebih murah dibandingkan beli langsung di USS (lumayanlah dapat diskonn he..he..he...). Kebanyakan hotel di Singapura menawarkan tiket tempat-tempat wisata di Singapura lebih murah ketimbang beli on the spot. Saran kami, beli tiketnya aja dulu baru cuss berangkat.

Nyampe di Merlion Park, ramai dan panas banget. Lagi banyak turis China dan Korea pas kami nyampe Merlion. Kalo ke Merlion jangan lupa bawa payung / topi, menurut aku panasnya Singapura lebih panas daripada Indonesia.

Merlion Park, what so hotttt

Untuk ke USS, kita harus sampe ke Vivo City sebelum lanjut ke Pulau Sentosa. Nah, dari Sentosa banyak pilihan ke USS. Kami milih monorail menuju Sentosa daripada bus, karena lebih cepat. Harga tiket monorail 4 Dollar. Sampai di Singapura, banyak permainan yang perlu dicoba. Mulai dari game yang nyantai kayak di pantai sampai ekstrem yang bikin andrenalin naik. Waktu di USS, kita juga dituntut untuk sabar karena antrinya itu lohhh lama banget. Lebih lama dari main gamenya, padahal ke USS bukan hari weekend, tetep aja antrinya luama. Di USS ini, wahananya terbagi ke dalam beberapa bagian yakni Ancient Egypt, Hollywood, Lost World, Madagascar, Sci-fi City, Far-far Away, dan New York. Bagi yang muslim, kita bisa menemukan prayer room yang letaknya di dekat roller coaster galactica. Di Singapura ini kita juga perlu bawa tissue basah, coz kebanyakan toilet di Singapura itu toilet kering. Bagi yang ga biasa dengan toilet kering, siap-siap sedia tissue basah.

Ancient Egpyt USS

Prayer room di USS


Si hijau Shrekkkkk

Misua di bawah candy tree


Pada hari ketiga, ceritanya kami mau menambah 1 hari lagi stay di Arianna hotel. Waktu nyampe resepsionis dibilangin bahwa hotel lagi full dan ga ada kamar kosong. Kamar yang kami tempatin bisa diperpanjangan tapi harus bayar 180 SGD (woww kira-kira 1.8 jt karena kurs waktu kami ke Singapura 9.800). Akhirnya, aku dan suami mutusin untuk nyari hotel lain. Berbekal gps dan papan penunjuk jalan kami menemukan hotel Tai Hoe, yang letaknya di Kitchener Road. Harganya lebih murah dari Arianna hotel, hanya 110 SGD. Kamarnya bahkan jauh lebih nyaman dan enak dibanding Arianna Hotel, cuma minus water heater aja.

Setelah pindahan hotel, kami meluncur ke Bugis Street buat hunting oleh-oleh. Bugis street ini mirip pasar Beringharjo Jogja, cuma lebih tertata dan rapi. Disini bisa beli kaos bergambar Singapura, key chain, totte bag, magnet, dan souvenir lain khas Singapura. Harganya bervariasi tergantung dengan kualitas bahan pembuatnya.

Selesai belanja di Bugis Street, kami lanjut ke Garden By The Bay. Garden By The Bay bisa dibilang taman yang luas banget. Letaknya berhadapan dengan Marina Bay Sands. Kalo kita ke Gardeb By The Bay malem hari, kita bisa dapat view Marina Bay Sands yang bagus banget. Waktu ke Garden By The Bay, kami muterin cloud forest, flower dome, dan OCBC Sky Way Super Tree. Cloud forest ini hutan buatan lengkap dengan water fall yang menyambut setelah pintu masuk. Cloud forest terdiri 7 lantai.

Water fall di cloud forest

Setelah mengelilingi cloud forest, kami masuk flower dome. Flower dome adalah kubah besar yang penuh dengan berbagai macam bunga anggrek. Banyak banget jenis bunga anggreknya dan ada berbagai macam kaktus di dalam flower dome. Betah banget berlama-lama di flower dome, manjain mata dengan berbagai bunga yang cantik.

Salah satu bunga di flower dome
Tak terasa waktu udah sore banget, aku dan suami memutuskan untuk ke Super Tree. Di super tree bisa melihat atraksi yang bagus banget pas malem hari. Untuk naik ke OCBC Sky Way perlu bayar tiket sebesar 8 SGD. Tepat jam 8 malem, atraksi dimulai, perpaduan lampu yang ciamik dan lagu majulah Singapura menjadi atraksi yang ga boleh dilewatkan pas berkunjung ke Garden By The Bay. Kami diberi waktu 15 menit di atas bridge dan masuk satu rombongan kira-kira 15 orang.

Super Tree

Hari keempat, saatnya balik ke Indonesia. Saat balik kami juga menggunakan maskapai berlogo singa merah. Namun, ada pengalaman ga enak kami menggunakan maskapai itu, ketika kami dan para penumpang lain sudah masuk ke dalam pesawat, baru diketahui bahwa AC mengalami kerusakan. Setelah penumpang melakukan protes keras untuk meminta penggantian pesawat, maskapai tersebut bersedia mengganti pesawat yang rusak dengan pesawat baru. Kami terpaksa menunggu 3 jam di Bandara Changi dan diberi kompensasi berupa flight delay card senilai 8,5 SGD per orang. Kartu ini digunakan untuk membeli makan di kantin Bandara Changi.

flight delay card

Imbas delay di Bandara Changi, kami ketinggalan pesawat ke Lampung. Aku dan suami minta pertanggungjawaban maskapai tersebut, akhirnya pihak maskapai memberi fasilitas penginapan di hotel Amaris serta tiket ke Lampung esok harinya. Daaannnnn akhirnya, kami berangkat juga ke Lampung walaupun harus delay 2 jam lebih di Bandara Soetta. Yang terpenting sampai di Lampung dengan  selamat dan saatnya menikmati Lampung selama 2 hari  kedepann.





0 comments:

Post a Comment

 

Dian World Template by Ipietoon Cute Blog Design