Monday 14 August 2017

My Pregnancy Story Part 1

Assalamualaikum semuaa, setelah sekian lama off dari nulis-nulis blog, karena kondisi lagi hamil, persiapan lairan, operasi caesar, sampai pemulihan pasca operasi yang butuh waktu lumayan, jadilah blog ini nganggur.


oke back to the topic, kali ini aku mau share pengalaman pregnancy anak pertamaku. Oke aku menjalani masa-masa kehamilan di daerah rantau karena penempatan kerja di Ambon Maluku. So far away from my home, keluargaku stay di Yogyakarta dan suami masih tugas belajar di Lampung. Jadilah aku menjalani masa hamil sendiri di Ambon, suami terkadang datang ke Ambon untuk nemenin, yaahh meskipun cuma sebentar tapi itu dah buat seneng banget. Oiya terima kasih banget buat temen kos ku yang sangaaaaatttt baik hati, sering nemenin aku waktu hamil, mau sabar nemenin aku yang lagi ngidam makanan tertentu, yang tau persis kehidupan aku di tanah rantau. Yaaap dia adalah Mbak Nur, orangnya easy going, ceria banget, menghibur sekali bagiku, di saat hamil yang harus jauh dari suami.


Menjalani masa hamil di Ambon memberi pengalaman sendiri bagiku. Aku menjadi lebih kuat karena harus beradaptasi dengan lingkungan yang sangat berbeda dengan homebase. Rasanya kangen banget dengan masakan-masakan di Jawa, tapi disini ga ada dan masih menjadi anak kosan, Btw kamar kos ku di lantai 2, jadi kebayang kan aku selama hamil harus sering naik turun tangga. Cuma pas trimester pertama, ga doyan makan, bawaannya muntah terus, rasanya lemes sama pusing. Saat trimester pertama itulah, aku dapat tugas ke luar Kota Ambon. Aku harus bertugas ke Saumlaki (Maluku Tenggara Barat). Pergi ke Saumlaki via pesawat. Beruntunglah aku dianugerahi janin yang kuat 


Selama hamil aku periksa kandungan di dokter Neina Maricar, spog. Tempat praktiknya di samping Masjid Al-Fatah Ambon. Beliau ini dokter kandungan senior di Ambon. Orangnya sabar dan jawab semua pertanyaan pasien kadang juga ditunjukkin buku atau gambar biar kita lebih paham dunia kandungan. But, dokter maricar ini banyak banget antriannya. Kalo mau periksa, harus ambil nomor antrian satu hari sebelumnya, besok baru periksa. Ditambah lagi sekali periksa, empat orang masuk sekaligus ke ruangan dokter. Ya jadilah aku denger, pertanyaan ibu-ibu hamil lain sama jawabannya apa. Itung-itung tambah wawasan. Tapi, waktu usg ada ruangan terpisah, ga gabung sama ibu-ibu lain. Buat ibu-ibu hamil yang pengin kondisi yang lebih privacy, periksa ke dokter maricar memang kurang banget. Apalagi kalo periksanya sama suami. Ga privasi banget soalnya suami baru dipanggil masuk pas mau usg, sebelumnya ya istri masuk sendiri pas sesi konsultasi. Berhubung aku periksa sendiri, oke-oke aja periksa sama dokter Maricar. Biaya periksanya 100 ribu belum termasuk obat. Praktik tiap Senin sampai Sabtu mulai jam 4 sore sampai selesai.


Pas suami datang ke Ambon bulan April 2017 (kira-kira 2 bulan sebelum HPL). HPL ku Bulan Juni 2017. Aku ganti dokter kandungan. Aku sama suami ganti ke dokter Jane. Tempat praktiknya di Apotik Efka Medika (sebelahan swalayan Oasis Ambon). Antrian lebih dikit, tempatnya juga lebih nyaman. Masuk ke ruangan dokter juga satu-satu, lebih enak buat aku sama suami mau nanya-nanya. Dokternya juga enak, sabar jawab pertanyaan kami, minta surat keterangan hamil buat naik pesawat juga baik banget dokternya. Langsung datang periksa juga bisa tanpa perlu ambil nomor antrian sehari sebelumnya. Tapi biaya periksanya lebih mahal dari Dokter Neina Maricar, biayanya 130 ribu sekali periksa.

Tanggal 8 April 2017, aku mengajukan cuti melahirkan selama tiga bulan. Pulang dari Ambon ke Jawa, diantar sama suami tercinta. Okeey next story aku bakalan cerita persiapan lairan mulai dari nyicil beli-beli peralatan baby, hunting dokter kandungan sama rumah sakit buat persalinan baby sampe pegalaman persalinan operasi caesar. See you next story ya guys 😀😄

0 comments:

Post a Comment

 

Dian World Template by Ipietoon Cute Blog Design